Daftar Isi
Bunga Kitolod ( Isotoma longiflora atau Hippobroma longiflora ), yang juga dikenal dengan nama Bunga Katarak atau Daun Kitolod, telah lama dipercaya oleh sebagian masyarakat sebagai obat mujarab untuk berbagai masalah mata, mulai dari katarak, mata minus, plus, hingga rabun. Namun, di balik klaim-klaim tersebut, para ahli kesehatan dan praktisi medis dengan tegas memperingatkan akan bahaya serius yang mengintai penggunaan tanaman ini, terutama untuk organ mata yang sangat sensitif. Klaim-klaim mengenai efektivitas Kitolod dalam menyembuhkan penyakit mata, termasuk katarak, mata minus, dan tumor mata, telah dikategorikan sebagai hoaks oleh sumber-sumber kredibel.
Mitos yang Menyesatkan: Klaim Pengobatan Mata dengan Kitolod
Mitos seputar kemampuan Kitolod dalam menyembuhkan penyakit mata telah menyebar luas di masyarakat. Banyak yang percaya bahwa tetesan air rendaman bunga atau daun Kitolod dapat mengatasi katarak, mata minus, rabun jauh, bahkan rabun dekat. Beberapa sumber bahkan mengklaim Kitolod mampu mengobati mata minus, plus, silinder, rabun, iritasi, glaukoma, hingga tumor mata. Keyakinan ini diperkuat oleh cerita dari mulut ke mulut dan testimoni pribadi yang belum teruji secara ilmiah.
Salah satu metode yang populer adalah merendam bunga Kitolod dalam air bersih, kemudian meneteskan air rendaman tersebut ke mata. Sensasi perih yang timbul setelah tetesan seringkali disalahartikan sebagai tanda bahwa Kitolod sedang bekerja membersihkan atau menyembuhkan mata. Bahkan, ada yang mengklaim bahwa perih tersebut disebabkan oleh kotoran mata yang luruh. Ada juga yang menggunakannya untuk mengatasi mata merah atau konjungtivitis, seperti yang tercatat dalam sebuah kasus di Jakarta Utara pada tahun 2023.
Fakta Ilmiah: Kandungan Senyawa dan Bahaya yang Mengancam
Terlepas dari popularitasnya sebagai obat tradisional, Kitolod mengandung senyawa alkaloid yang bersifat toksik atau beracun. Senyawa ini, termasuk lobeline, lobelamine, dan isotomin, dapat menimbulkan iritasi dan peradangan jika bersentuhan langsung dengan mata. Kontak langsung dengan getah atau air rendaman Kitolod dapat menyebabkan kerusakan serius pada struktur mata.
Berdasaharkan penelitian ilmiah, belum ada bukti valid yang mendukung klaim bahwa Kitolod efektif dalam mengobati masalah mata seperti katarak, mata minus, atau kondisi lainnya. Sebaliknya, penggunaan Kitolod yang tidak tepat dapat memicu berbagai masalah kesehatan mata yang parah:
- Iritasi dan Peradangan: Sensasi perih yang dirasakan saat meneteskan Kitolod ke mata bukanlah tanda penyembuhan, melainkan reaksi iritasi akibat senyawa kimia beracun. Ini bisa menyebabkan peradangan pada konjungtiva (selaput bening yang melapisi bagian putih mata dan kelopak mata bagian dalam) atau bahkan kornea.
- Kerusakan Kornea: Penggunaan Kitolod dapat melukai kornea, lapisan terluar mata yang bening. Luka pada kornea bisa menyebabkan penglihatan kabur, nyeri, hingga infeksi serius. Jika luka tidak diobati dengan benar, dapat terjadi ulkus kornea atau bahkan perforasi kornea.
- Infeksi Bakteri dan Jamur: Air rendaman Kitolod yang digunakan seringkali tidak steril. Ini menjadi media yang ideal bagi bakteri, virus, jamur, atau parasit untuk berkembang biak. Meneteskan air yang terkontaminasi langsung ke mata dapat menyebabkan infeksi berat yang sulit diobati.
- Kebutaan Permanen: Dalam kasus yang parah, infeksi atau kerusakan yang diakibatkan oleh Kitolod dapat menyebabkan kebutaan permanen. Ini adalah risiko paling fatal dari penggunaan Kitolod tanpa pengawasan medis.
- Perburukan Kondisi Mata: Bagi penderita katarak atau mata minus, penggunaan Kitolod tidak akan memperbaiki kondisi, justru dapat memperburuknya. Keterlambatan penanganan medis yang tepat karena mengandalkan Kitolod dapat menyebabkan kondisi mata semakin parah dan lebih sulit diobati.
Peringatan dari Profesional Medis
Para dokter mata dan organisasi kesehatan telah berulang kali mengeluarkan peringatan keras mengenai penggunaan Kitolod untuk mata. Mereka menekankan bahwa sensasi perih yang dirasakan bukan tanda penyembuhan, melainkan reaksi toksik. Profesor dan ahli mata menyarankan agar masyarakat tidak mudah percaya pada klaim pengobatan alternatif yang tidak memiliki dasar ilmiah.
Dokter menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami masalah mata. Penanganan medis yang tepat dan berdasarkan bukti ilmiah adalah kunci untuk menjaga kesehatan mata. Penggunaan Kitolod yang terus-menerus dan tanpa pengawasan justru dapat menimbulkan kerusakan permanen pada mata.

Baca Juga : Tentang Mata – Pengembangan Ilmu Pengetahuan Mata
Alternatif Pengobatan yang Aman dan Terbukti
Untuk masalah mata seperti katarak dan mata minus, ada penanganan medis yang aman dan terbukti efektif:
- Katarak: Satu-satunya cara untuk mengatasi katarak adalah melalui operasi. Operasi katarak adalah prosedur yang aman dan efektif untuk mengembalikan penglihatan.
- Mata Minus (Miopi): Kondisi mata minus dapat dikoreksi dengan kacamata, lensa kontak, atau prosedur bedah refraktif seperti LASIK.
- Konjungtivitis (Mata Merah): Pengobatan konjungtivitis tergantung pada penyebabnya (bakteri, virus, alergi). Dokter akan meresepkan tetes mata antibiotik, antivirus, atau antihistamin sesuai kebutuhan.
Kesimpulan
Meskipun Bunga Kitolod mungkin memiliki beberapa manfaat lain untuk kesehatan tubuh secara umum, klaim mengenai kemampuannya dalam menyembuhkan masalah mata adalah mitos yang berbahaya. Senyawa toksik dalam Kitolod dapat menyebabkan iritasi, peradangan, infeksi, kerusakan kornea, dan bahkan kebutaan permanen. Masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan Kitolod atau bahan herbal lainnya sebagai obat mata tanpa konsultasi dan pengawasan dari dokter mata. Kesehatan mata adalah aset berharga yang harus dijaga dengan penanganan medis yang tepat dan berdasarkan bukti ilmiah, bukan berdasarkan klaim yang menyesatkan.
